KUPELUK SYURGA-MU

Karya Wanda Aradea

Dalam hamparan air suci mengalir di antara seribu bintang

Membasashi kelembutan kasih Rabb-Mu dengan terang

Tak satu pun nafas terlewat tanpa batas meradang

Desiran do’a dari alunan jiwa-jiwa yang tenang

Sedangkan aroma keangkuhan masih bergelimang

Pengingkaran batin yang tak berhenti

Membius lubang-lubang keserakahan tiap jengkal nadi

Terbungkus kemunafikan mendera keyakinan hakiki

Ingatkah kala Musa membelah Lautan

Ingatkah kala Yunus hidup dalam perut Ikan

Ingatkah kala Ibrahim dibakar dalam bara api yang menakutkan

Semua adalah peringatan, semua adalah gambaran, semua adalah kekuasaan

Senyumlah wahai jiwa-jiwa yang tenang

Menanti tangan kenikmatan yang telah dijanjikan

Menanti sungai-sungai seputih susu semanis madu

Di istnana para penghuni surga

Tapi...

Bila nyawamu telah kau berikan untuk sang angkara murka

Bila nyawamu telah kau gadaikan untuk sang pembawa petaka

Ranting-ranting api tanpa henti membakar

Dari ujung sampai ke tepi

Berserulah...

Hanya untuk Tuhan-Mu

Kupeluk Surga-Mu

Kota Intan

16 November 2017

Mahabah (Kumpulan Puisi Al'Araf Dede Kuswanda (wanda Aradea)

MAHABAH

Karya Wanda Aradea

Untaian rasa pada mulut-mulut suci

Mengalun ayat-ayat Sang Rabbi

Memuji Sang Pencipta penguasa alam semesta

Maha pengasih yang tak pilih kasih

Maha Penyayang yang tak pandang sayang

Lelah jiwa kadang meradang

Di balik kerikil-kerikil tajam terus menghujam

            Nafasku bukanlah hiasan

Nafasku bukanlah kepalsuan

Nafasku adalah keyakinan

Jemariku adalah kekuatanku

Kaki tanganku adalah perjuangan

Sejuta harapan menengadah tanpa henti

Alunan ayat-ayat Illahi selalu terpancar penuh pasti

Sebagai tanda mahabah bagi-Mu

Wahai Dzat Maha Abadi

Mahabah tanda cinta

Dari hamba kepada Pencipa

Mahabah tanda sykur

Dari hamba kepada Yang Maha Luhur

Kuyakini dalam diri

Mahabah adalah rasa

Yang harus terpatri dalam jiwa

Kota Intan

14 November 2017

Seruan Firman (Kumpulan Puisi Al'Araf Dede Kuswanda (Wanda Aradea)

SERUAN FIRMAN

Oleh: Wanda Aradea

KAU UBAH BINGKAI HIDUPMU DALAM KEYAKINAN SEGENAP JIWA JIWA YANG SUCI

YANG SELALU MEMANJAKAN KEDAMAIAN DIANTARA RANTING-RANTING HATI

MENEMBUS ARASY DENGAN DOA-DOA ILLAHI

TANPA LELAH, TANPA GUNDAH MEREBAH PASRAH TANPA HENTI

TERDENGAR SERUAN KALAM-KALAM SANG PENGUASA ALAM

MENAJAMKAN FIRMAN BAGI SEGENAP INSAN DI BALIK DESIRAN NAFAS YANG KELAM

BERSERU MENGGAPAI CAHAYANYA JERUJI-JERUJI KEHIDUPAN HITAM

MELEMPARKAN DURI-DURI PENGHALANG DAN KESESATAN

MENUJU KERIDHAAN  DI AKHIR ZAMAN

SESUNGGUHNYA BERUNTUNGLAH ORANG-ORANG BERIMAN

YAITU ORANG-ORANG YANG KHUSU DALAM SEMBAHYANG

MENJAUHKAN DIRI DARI KETIADAGUNAAN PERBUATAN DANA PERKATAAN

DAN ORANG-ORANG DENGAN IKHLAS ZAKAT DITUNAIKAN

ITU SERUAN FIRMAN SANG MAHA RAHMAN

Kota Intan

November 2017

Rapsodia Sebelas Purnama (Kumpulan Puisi Dede Kuswanda (Wanda Aradea)

RAPSODIA SEBELAS PURNAMA

OLEH: WANDA ARADEA

SEBELAS PURNAMA BERJALAN DI BATAS CAKRAWALA

MERANGKAI ASA DALAM DETAK WAKTU TANPA JEDA

SUKA NESTAPA BERGANTI TAK MENGENAL RASA

MEMBALUT KERINDUAN DI ATAS SEGALA MAHA

AKU TERBUAI DALAM SENYUMMU

AKU TERJERAT DALAM NAFASMU

AKU TERDIAM DALAM CINTAMU

SEMENTARA HATI TAK PERNAH NERHENTI

MEMBISIKAN SEGALA YANG DINANTI

MERANGKAI JALAN HINGGA KE TEPI

SEBELAS PURNAMA MEMBINGKAI RESAH

MESKI SANG DEWI DATANG DENGAN SENYUMAN MENGGUGAH

MEMBELAI AROMA SURGA BERTUAH

MENUSUK JANTUNG HINGGA TERBELAH

MEMBUKA MUTIARA-MUTIARA YANG SELALU ADA

TERSEMBUNYI DI BALIK CINTA MERONA

TUK KURANGKAI DI AKHIR CERITA

KAN KUPERSEMBAHKAN DALAM EPISODE RASA

BERSAMA ASA DAN HARAPAN YANG TAK PERNAH SIRNA

KOTA INTAN

11 NOVEMBER 2017

Hari Penghisaban (Kumpulan Puisi Al'Araf (Wanda Aradea)

HARI PENGHISABAN

OLEH: WANDA ARADEA

TELAH DEKAT KEPADA MANUSIA HARI PENGHISABAN SEGALA AMALAN

SEDANG MEREKA DZALIM DALAM KELALAIAN

SEGALA FIRMAN TAK DIDENGAR TAPI DIPERMAINKAN

SEGALA SABDA DIHIRAUKAN DAN TAK DIPEDULIKAN

MERACAU MENGINGKARI DENGAN KEMUNAFIKAN

AYAT-AYAT TUHAN KAU BILANG HANYA MIMPI-MIMPI KALUT YANG DIADA-ADAKAN

SERIBU DUSTA YANG KAU UNGKAPKAN

ITUKAH SEBAGAI BALASAN?

INGATKAH NEGERI-NEGERI YANG DZALIM TELAH DIBINASAKAN

KARENA HATI BUSUK PENUH PENGINGKARAN

TAK INGATKAH LANGIT BERDZIKIR BUMI  BERTASBIH

MALAIKAT DENGAN RIUH TANPA ANGKUH MENYEMBAH TANPA LETIH

SEDANG MANUSIA PONGAH, SOMBONG DAN ANGKUH PADAHAL DIRI TAK PUNYA ARTI

SIAPKAH DI HARI PENGHISABAN?

PEMBUKTIAN ATAS PERBUATAN

KOTA INTAN

11 NOVEMBER 2017

Azab (Kumpulan Puisi Al'Araf: Dede Kuswanda (Wanda Aradea)

AZAB

Oleh: Wanda Aradea

SEMESTA BERGUNCANG BUMI LEBUR TAK BERATUR

LANGIT LANGIT BERKEPING BINASA HANCUR

TANGISAN, RINTIHAN PENGISI BUMI KIAN DASYAT BERCAMPUR

TAT KALA BAYI KEHILANGAN AIR SUSU IBUNYA,

JANIN BERGUGURAN KELUAR DARI PERUT PENGASUHNYA

MANUSIA BAGAI MABUK PADAHAL MEREKA TIDAK MABUK

TAHUKAH ITU SEMUA?

DASYATNYA AZAB DARI SANG PENGUASA MAYAPADA

ITU SEMUA BALASAN BAGI PENGIKUT SYETAN

ITU SEMUA BALASAN BAGI PENGIKUT NAFSU HEWAN

SADARI SEMUA ITU AKAN TERJADI

DI SAAT TIBA HARI YANG PASTI

JANGAN PERNAH INGKARI SETIAP SERUAN ILLAHI

KARENA DIALAH KITA BISA BERDIRI

KARENA DIALAH KITA MASIH BISA MENJALANI

BERSERAHLAH PADA YANG HAKIKI

SEBELUM AJAL MENGHAMPIRI

Kota Intan

November 2017

Al'Raf (kumpulan puisi Al'araf Dede Kuswanda (Wanda Aradea)

AL-‘ARAF

OLEH: WANDA ARADEA

JANGANLAH ADA KESEMPITAN DALAM DADAMU KARENANYA

JADIKAN PERINGATAN UNTUKMU BUKAN BAGIAN DARAHKU YANG MENGALIR

DAN JADIKAN PELAJARAN UNTUKMU WAHAI SAUDARAKU DARI KASIH-KASIH RABB-MU

SEBERAPA NIKMAT YANG KAU SYUKURI DARI BERJUTA NIKMAT YANG KAU DAPATI

SADAR DALAM JIWA-JIWA YANG LEMAH

SADAR DALAM JIWA-JIWA YANG LELAH

TAT KALA RUH BERJALAN DALAM RAGAMU PENUH KEIKHLASAN

SEJUTA SENYUM TERPANCAR DI ANTARA LAPISAN-LAPISAN DARAH SEBAGAI SAKSI

BINGKAIAN KEBAIKAN MEMADATI TIMBANGAN KEADILAN UNTUKMU

FIRDAUS SEBAGAI GANTI PENGABDIANMU PADA SANG MAHA PEMBERI

BILA TIMBANGAN KEADILAN ITU KERING KERONTANG BAGAI DAUN MATI TERTIUP ANGIN

BERSIAPLAH LAPISAN API YANG MAHA DAHSYAT MEMBAKAR SELURUH TUBUH

ITU BALASAN TERHADAP PENGINGKARAN AYAT-AYAT TUHANMU

YANG KAU CAMPAKAN DALAM MASA HIDUPMU

HARUSKAH SEMUA MENELAN KEPAHITAN DI ATAS WAKTU YANG TAK AKAN KEMBALI

DALAM SEMUA KERUGIAN DI ATAS MENGHAMBA

SEDANG FIRMAN TUHAN SELALU BERKUMANDANG

KOTA INTAN

NOVEMBER 2017

Jadikan Aku Muslimah (Kumpulan Puisi Al'Araf Dede Kuswanda (Wanda Aradea)

JADIKAN AKU MUSLIMAH

OLEH: WANDA ARADEA

PANCARAN AROMA KEAGUNGANMU MENOREH DALAM SENYUM YANG PASTI

KAIN SELEMBUT SUTRA MENGHIAS JIWA-JIWA YANG SUCI

DARI UJUNG LANGIT-LANGIT BERTABUR ANDROMEDA HATI

HINGGA HAMPARAN BUMI BERHIAS PERMADANI

LANTUNAN TUTUR KATA BERMANDIKAN KESEJUKAN

BERTAHTA BAGAI INTAN BERLIAN

AKANKAH KAU SELALU TEGAR

AKANKAH KAU SELALU KEKAR

AKANKAH KAU SELALU TERPANCAR

SEDANGKAN ANGIN-ANGIN BERBISIK KENCANG

 MENYENTUH KAIN SUTERAMU

SEDANGKAN DEBU-DEBU JALANAN TAK KENAL

TERUS MENGGODA DASAR NALURIMU

SEMUA KAN TERLENA DENGAN GEMERLAP KENIKMATAN

DALAM KELOPAK MATAMU

MENAWARKAN KEINDAHAN TANPA BATAS DALAM GELORA JIWAMU

                MSEKI JIWAKU SEPI DALAM KEMEWAHAN YANG KAUTAWARKAN

                MESKI JIWAKU MATI DALAM SURGA YANG KAU BERIKAN

                KU TETAP JIWA TAK KAN TERGOYAH

                DEMI KEYAKINANKU TAK KAN TERBANTAH

                JADIKAN AKU MUSLIMAH YANG SELALU MAWADAH

KOTA INTAN

11 NOVEMBER 2017

Dalam Doa (Kumpulan Puisi Al'Araf) Dede Kuswanda (Wanda Aradea)

DALAM DOA

OLEH: WANDA ARADEA

BERCORAK AROMA WARNA MENARI DALAM KHAYALKU

SERIBU NAFAS MENENGADAH TANPA HENTI DIARAK SANG WAKTU

MEMBIUS SURGA DALAM FATAMORGANA

MERAKSUK DALAM ALIRAN DARAH MERONA

MERANGKAK MENYUSURI GELOMBANG SARAF YANG TAK PERNAH BERHENTI

PANDANGANKU MENGUTUK MEMBURU

TAT KALA TUBUH-TUBUH LUNGLAI BERHENTI

DI BATAS PENGHARAPAN YANG TAK PERNAH ADA DALAM JIWA

HARUSKAH AKU LELAH DALAM KETIADAANKU

HARUSKAH AKU MENYERAH DALAM ANGANKU

HARUSKAN AKU PASRAH DALAM KELEMAHANKU

TIDAK, TIDAK, TIDAK AKU TAK INGIN MENYERAH, AKU TAK INGIN KALAH

MESKI BUMI INI BERGUNCANG TERBELAH

MESKI LANGIT INI RUNTUH TAK BERTUAH

KU AKAN TETAP MENYEBUT ASMA-MU

WAHAI TUHANKU YANG MAHA ATAS SEGALA MAHA

YANG ABADI DI ATAS ABADI

DALAM DOAKU KAU TETAP TUHANKU

KOTA INTAN

10 NOVEMBER 2017

Sebatas Harapan (kumpulan puisi Al'Araf

SEBATAS HARAPAN

Oleh: Wanda Aradea

TUHAN BERIKAN SECERCAH HARAPAN

TAT KALA SANG RAJA SIANG TERBANGUN DARI TIDURNYA

MESKI TERLELAP KALA SANG DEWI MALAM MERUNDUK DALAM PERADUANNYA

            HEMBUSAN ANGIN MENYIBAKKAN AWAN BERARAK-ARAK

DI BATAS CAKRAWALA

SEMENTARA CERITA SERIBU SATU MALAM TAK PERNAH BERAKHIR

JANGAN KAU KATAKAN TIDAK

JANGAN KAU KATAKAN BUKAN

JANGAN KAU KATAKAN ITU TIADA

SEDANG NAPASMU BERAROMA JENEVER DAN WISKY

YANG MEMBUNGKAM NAFAS LIARMU

TIDAK, TIDAK, TIDAK SEMUA ITU DI LUAR NALARKU

YANG MELAMBUNG TINGGI SAMPAI BATAS LANGIT TERAKHIR

AKU SADAR DALAM TIDURKU, AKU SADAR DLAM BANGUNKU, AKU SADAR DALAM KHAYALKU

TUHAN…

AKU TERLENA BAGAI KAISAR AGUNG DALAM PELUKAN CLEOPATRA

MESKI SEPI DI TENGAH HINGAR BINGAR PESTA RAJA

NAMUN KUSADAR DIRI HANYA SETETES AIR DI SAMUDERA

                                                                                    KOTA INTAN,

                                                                                    10 NOVEMBER 2017